edisi Agustus 2001, vol 6 / 5

kami lepas, kami berjuang, kami rindu, kami diam, kami bingung, kami mati...... tetapi.....

kami sadar, kami bangun, kami bicara, kami membangun, kami bertekad, dan kami hidup

sadmajawarta media komunikasi angkatan enam

  

Saat terbit

17 Maret 2000

buletin edisi 1

21 Juni 2000

buletin edisi 2

15 Agustus 2000
terbit e-Bulletin
20 September 2000
buletin edisi 3
11 Desember 2000
buletin edisi 4
17 Maret 2001
edisi Valentine+Ultah (edisi 5)
4 September 2001
buletin edisi 6
  

-sadmajawarta2001-

_e-bulletin oleh bram_

Sejarah buletin
Tanggal 17 Oktober 1999, kita (sebagian besar dari teman-teman di Yogya, Solo, Semarang dan sekitarnya, mungkin ada yang dari Jawa Timur dan Jawa Barat) mencoba berkumpul kembali untuk menggagas ide-ide yang pernah muncul pada pertemuan kita di Kaliurang (8 Mei 1999). Hal inilah yang menjadi titik tolak untuk mendasari terbentuknya wadah alumni angkatan enam yang tersebar di Jawa maupun Indonesia.
       Berbagai kegiatan menjadi dinamika sehari-hari, berbeda-beda, dan tambah sibuk saja. Jaringan komunikasi rasa-rasanya tidak lagi tampak nyata terbukti dengan banyaknya mereka yang "non audint" tidak mendengar berbagai hal yang menjadi dinamika alumni lain. Paling-paling hanya mereka yang dekat saja mendengar berbagai kabar yang tersebar. Dari sinilah muncul ide untuk menghidupkan sebuah jaringan komunikasi melalui media tertulis. So alternatif yang dipilih adalah melalui surat dan pos ataupun e-Mail yang bisa diandalkan. Buletin ini kemudian dikirimkan ke masing-masing divisi dengan harapan untuk digagas lebih lanjut dan menjadi suatu pembicaraan. (paulus_widyawan_w)
sadmajawarta ?
       Waktu berziarah ke Muntilan, sempat terpikir untuk mencari sebuah nama yang pas untuk menamai buletin yang akan terbit ini. Pencarian dan pemaknaan ini merupakan proses yang mempunyai arti yang cukup dalam. Akhirnya muncullah sebuah nama yang sempat terngiang selama beberapa saat. Sadmajawarta, nama ini berasal dari kata-kata Jawa yang dirangkai menjadi satu. Dalam proses pemaknaannya, kata ini memberikan sebuah hal yang bisa dikatakan melambangkan jatidiri angkatan enam.
       SAD merupakan sebuah kata Jawa yang berarti enam. Dalam urut-urutan keluarga, ada sebutan-sebutan yang memberikan urutan tertentu dari eka sampai dasa. Kata sad menduduki urutan yang keenam. MAJA berasal dari kata Atmaja. Atmaja merupakan salah satu kerata basa dari kata anak. Kata ini dilekatkan dangan kata sad menjadi SADMAJA (sad dan atmaja = anak keenam). Dan akhirnya adalah kata WARTA yang berarti berita. Warta menjadi sebuah hal penting yang dibagikan oleh seseorang ke orang lain. Rangkaian kata tersebut bila dimaknai secara keseluruhan adalah berita-berita yang berasal dari anak keenam. Inilah yang dianggap mewakili jatidiri angkatan enam.
       Warta-warta yang dimuat tentunya tidak lepas dari anak yang keenam itu sendiri. Dengan demikian peran dari anak keenam sungguh dibutuhkan di sini. Oleh karena itu, marilah menghidupkan komunikasi lewat sadmajawarta ini agar nantinya menjadi link atau mata rantai yang dapat menyokong dan membantu satu sama lain. (paulus_widyawan_w)
Sejarah e-bulletin
       Buletin yang terkoordinasi baik ini akhirnya terbit; bahkan sampai pindah alamat sementara dari Solo ke Yogya untuk menerbitkan edisi September 2000, Desember 2000, dan Maret 2001. Dari sini tampak kesungguhan dan semangat untuk meneruskan dan mempertahankan buletin. Visi dan misi buletin juga semakin nyata dari dua edisi yang sudah terbit (Maret dan Juni). Sementara di sisi lain, keberadaan buletin ini menjadi kurang diketahui kiprahnya di kalangan angkatan enam sendiri. Padahal penyebaran buletin ini terhitung praktis dan efisien (pos dan e-Mail).
       Berawal dari keprihatinan ini, muncul pemikiran untuk membuat konsep lain dari buletin yang sudah terbit. Konsep pemikiran tersebut adalah sebuah homepage buletin. Rancangan web pun dibuat dan kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk nyata sebuah web sangat sederhana yang sudah setengah siap untuk terbit.
       Oktavianus Ken, sebagai webmaster homepage alumni Van Lith, adalah orang pertama yang diberi tahu rencana ini dan kemudian menjadi inspirator dalam pengembangan homepage sadmajawarta pada awalnya. Yoanita Swastikarani, sebagai pengelola/alamat redaksi sementara buletin di Yogya, yang ternyata juga mempunyai pandangan yang sama tentang konsep pengembangan buletin dan akhirnya menyetujui adanya rencana homepage untuk buletin. Dan akhirnya Paulus Widyawan sendiri, sebagai pencetus sadmajawarta, yang kemudian dihubungi untuk dimintai persetujuan.
       Kerja pun dilanjutkan, dan akhirnya web site ini bisa terbit untuk memenuhi kebutuhan buletin angkatan enam. Kami yang bekerja untuk buletin hanya bisa mengharap agar teman-teman mau bekerja sama dalam pengembangan buletin ini dan terlibat aktif dalam setiap edisi. Terima kasih.  (c_bram)

kembali ke halaman pertama...