teknologi |
Apakah Linux Itu ?
(bagian 3) |
[oleh
: Iwe] |
new
! |
Arsitektur
Prosesor seperti Digital Alpha dan StrongARM,
Intel 386/486/Pentium/PentiumPro/Pentium II, AMD, Cyrix/IBM,
Motorola 68x000, PowerPC (termasuk Power Mac) dan Sun SPARC
semuanya didukung
oleh Linux.
Windows NT hanya mendukung Intel (dan clone) dan
Digital Alpha. Sedangkan Windows 95/98 hanya jalan di atas Intel
dan kawan-kawan (AMD, Cyrix).
Dukungan Hardware
Linux mendukung
berbagai jenis perangkat keras PC, termasuk disk IDE, EIDE, SCSI,
MFM, RLL, dan ESDI, tape dan CD-ROM drive SCSI dan EIDE, sound
cards, berbagai jenis mouse, video cards, motherboard chipsets,
scanners, printers, dan sebagainya. Hardware yang didukung oleh
Linux mungkin tidak sebanyak Windows 95/98 tapi mungkin lebih
banyak daripada Windows NT.
Beberapa vendor perangkat keras menyediakan driver
secara langsung untuk Linux, beberapa menyediakan spesifikasi
hardware secara cuma-cuma, dan selebihnya tidak menyediakan driver
maupun spesifikasi untuk produk mereka. Tentu saja, produk-produk
dari vendor yang menyediakan driver atau mengikuti aturan standar
dari driver yang sudah ada mendapat dukungan utama, diikuti dengan
produk-produk yang tersedia spesifikasi teknisnya (biasanya
sebentar saja setelah spesifikasinya dipublikasikan) dan diminati
oleh khalayak pengguna Linux, dan (relatif sedikit) produk-produk
yang tidak ada informasi teknisnya biasanya tidak disupport.
Kemudahan Akses Device
Device
atau perangkat di Linux umumnya muncul sebagai file.
Sehingga program-program bisa membaca dan menulis ke device-device
seperti tape drive, modem, terminal, dan sebagainya.
Hal ini membuat hampir semua device bisa diakses
oleh semua bahasa pemrograman, dengan meniadakan ketergantungan
terhadap Application Programming Interfaces (API) yang spesifik
dengan bahasa pemrograman tertentu. Di Windows, yang menggunakan
model API, banyak perangkat yang hanya bisa diakses melalui C dan
bahasa lain yang sejenis, dan membutuhkan program adapter (seperti
OCX) untuk bisa diakses dari bahasa lain.
Pemanfaatan Memory
Virtual
memory membuat Linux mempunyai kemampuan untuk menjalankan
program-program yang lebih dari seharusnya jika hanya menggunakan
memori fisik saja. Sistem virtual
memory di Linux melebihi penggunaan sederhana dari swap
space, program-program yang dijalankan lebih dari sekali akan
dimasukkan sekali ke memori, dan sistem virtual
memory akan digunakan untuk menggabungkan satu program image
(text area) dengan banyak data images. Hal ini berakibat
penggunaan memori yang optimal, namun demikian tetap memproteksi
ruang memori dari masing-masing program, mencegah program saling
"mengotori" ruang memori dari program lain. |
bersambung..... |
|
|
sospol |
Tit For Tat |
[oleh
: Ninik] |
Apa to itu?
Mungkin banyak temen yang bertanya-tanya. Tapi mungkin banyak
temen juga yang udah tahu. Ini adalah salah satu materi kuliah
yang aku dapat di semester IV.
Biar temen-temen juga tahu en nambah sedikit wawasan,
perkenankanlah diriku membahas ulang apa yang diomongkan dosenku
itu.( hehehe..)
Tit for Tat (TFT) adalah salah satu bentuk kerja sama
sosial. Secara sadar atau tidak, kita sering melakukannya dalam
kehidupan sehari-hari. Prinsip yang dianut adalah kerja sama
bersyarat. Dimana ada tit disitu ada tat. Dalam hidup ini ada dua
macam kerja sama, yang bersyarat dan tidak bersyarat. Kerja sama
tidak bersyarat dapat teman-teman temui dalam pelajaran agama.
Jika seseorang menampar pipi kirimu, berikan pipi kananmu. Kalo
seseorang minta pakaianmu, berikan juga jubahmu. Ada suatu prinsip
altruisme disini. Namun kita manusia, apakah bisa terus berlaku
demikian. Pada titik yang paling ekstrim, tentu kita akan
membalas.
Syarat berlangsungnya TFT ini adalah jika suatu kerja sama
dibalas dengan kerja sama juga. Ada beberapa pertanyaan yang bisa
diajukan kepada teman-teman. Apakah anda akan terus meminjamkan
uang kepada teman yang tidak pernah mengembalikan pinjaman
tersebut? Apakah anda akan terus mentraktir orang yang tidak
pernah gantian mentraktir? Apakah anda akan meminjamkan buku
catatan kepada teman yang tidak pernah berangkat kuliah? Hal-hal
kecil tersebut mungkin sering teman-teman temui. Pada masalah yang
lebih besar misalnya, apakah anda akan memberi bantuan kepada
perusahaan yang menjelang bangkrut? Atau apakah anda akan bekerja
sama dengan pihak yang selalu melakukan pelanggaran terhadap
kesepakatan?
Kerja sama ala TFT menuntut sebuah syarat yaitu kerja sama
yang dibalas juga dengan kerja sama. Dengan demikian kesepakatan
yang sudah dicapai akan dapat berlangsung dengan stabil. Apalagi
jika anda juga berhubungan dengan pihak tersebut dalam jangka
waktu lama. Ada beberapa prinsip kerja sama TFT ini :
- NICE : bekerjasamalah pada tahap pertama, jangan
menjadi pihak yang pertama melakukan pelanggaran kerja sama.
- PROVOCABLE : selalu membalas setiap pelanggaran yang
dilakukan pihak lain
- FORGIVING : bekerja sama kembali jika pelanggar
tersebut kembali bekerja sama, jangan melakukan ekskalasi
- CLEAR : sikap-sikap kerja sama ini mudah dikenali
oleh pihak lain
- ROBUST : kerja sama ini dapat berjalan baik dalam
segala kondisi
Melalui
prinsip-prinsip tersebut, kita akan mendapatkan suatu kerja sama
yang stabil dan saling menguntungkan. Memang altruisme dan
heroisme tetap diperlukan dalam hidup ini. Akan tetapi kita juga
harus mendapat apa yang pantas kita dapat, kan? Dengan demikian,
teman-teman tidak perlu hanya mengeluh saja di belakang, namun
juga bisa membalas sepantasnya apa yang orang lain lakukan
terhadap kita. Akur kan?? |
*** |
|
|
|
tips Kesehatan |
Mengobati Sendiri |
[oleh
: Febri] |
Beberapa
tahun terakhir ini kita semua telah merasakan semakin membubungnya
harga obat-obatan sintetis. Kondisi seperti ini kadang kala
membuat kita ‘cuek’ terhadap penyakit beserta gejalanya dan
enggan untuk mengobati, terutama untuk gangguan kesehatan yang
kita anggap remeh seperti batuk-pilek-pusing (BPP), diare,
sembelit, dll. Gangguan kesehatan semacan itu tak jarang
mengganggu aktifitas kita, oleh karena itu tak salah jika kita
sekali-kali melirik
beberapa tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah atau kost kita.
Tak sedikit dari tanaman tersebut yang ternyata punya khasiat
untuk mengobati gangguan kesehatan, penyakit, dan tentu saja
menjadi salah satu alternatif pengobatan yang murah dan sederhana.
Ada beberapa resep sederhana yang boleh dicoba untuk mengobati
beberapa penyakit, antara lain :
Batuk
Bahan : 3 siung
bawang putih, 1 sdm. madu, gula batu secukupnya.
Cara : Bawang putih ditumbuk halus, dicampur dengan
madu dan gula batu sampai merata, disaring atau diperas. Minum
tiap pagi sampai sembuh.
Demam (masuk
angin, influenza, sakit kepala)
Bahan : Beberapa rimpang temulawak
Cara : Temulawak diiris tipis-tipis,
dikeringkan, tumbuk halus menjadi tepung. Dua genggam tepung
temulawak direbus dengan 4-5 gelas air hingga tinggal 3 gelas,
saring. Minum dua kali sehari setengah gelas (pagi dan sore
Gangguan
Pernapasan (Asma, Sesak napas, Bronkhitis)
Bahan : 1 buah jeruk nipis, 2 siung bawang merah, 1 butir telur
ayam kampung, 1 sdt. Bubuk kopi, 1 potong gula batu.
Cara : Jeruk nipis diperas, bawang merah diparut, lalu
dicampur dengan bahan lain, diseduh dengan air panas secukupnya,
aduk merata, saring. Minum setelah makan pagi secara teratur. |
|
|
|
Sakit perut dan
Diare
Bahan : 1-2 rimpang kunyit dan garam secukupnya.
Cara : Kunyit diparut dan diperas, ditambah garam, diseduh
dengan ˝ gelas air panas, saring. Diminum biasa.
Keputihan
Bahan : 7-10 lembar daun sirih.
Cara : Direbus dengan 2,5 liter air sampai mendidih. Air
rebusan hangat dipakai untuk membasuh seputar kemaluan secara
berulang-ulang.
Melangsingkan
Tubuh
Bahan : 1 rimpang kencur, 1 sendok tepung beras basah, 1 potong
gula kelapa/aren.
Cara : semua bahan itu diseduh dengan satu gelas air panas, saring.
Diminum dan diulangi secara teratur tiga kali sehari.
Sembelit (sukar
buang air besar)
Bahan : 1 lembar daun pepaya
Cara : direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas, saring, ambil airnya. Diminum biasa.
Semoga bermanfaat,
dan kalau teman-teman ingin resep untuk penyakit yang lain bisa
langsung ditanyakan ke Febri. Menerima pesanan nggak, Feb? (red.)
|
*** |

|
|
|